Sambut MEA, UKM Harus Melek Teknologi
A
A
A
Ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan nanti, maka akan tercipta pasar bebas yang menghubungkan negara-negara anggota ASEAN untuk saling menjual produk mereka tanpa ada batasan negara.
Hal ini berarti tiap sektor ekonomi di berbagai negara anggota ASEAN akan saling bersaing. Di sisi lain hal ini patut Indonesia waspadai, apakah sektor ekonomi Indonesia sudah siap bersaing? Karena muncul kekhawatiran bahwa jika Indonesia tidak siap maka produk luar akan membanjiri pasar Indonesia, sehingga pelan-pelan mematikan perekonomian nasional.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, teknologi sudah sangat membantu beragam kegiatan. Salah satu yang paling terlihat dan marak saat ini adalah penggunaan teknologi dalam sektor perekonomian. Teknologi telah mempermudah promosi sebuah produk, transaksi, pelayanan, hingga hal hal lain yang ikut meningkatkan nilai sebuah produk.
Sayangnya, sebagian besar UKM di Indonesia belum terlalu mengimplementasikan perkembangan teknologi yang ada untuk mempromosikan, meningkatkan penjualan, serta memberikan layanan lebih lanjut. Padahal, jika pasar bebas MEA sudah diberlakukan, maka teknologi akan menjadi alat utama dalam menjalankan kegiatan di dalamnya. Salah satunya sebagai kegiatan transaksi.
Ya, anggap saja seluruh transaksi yang dilakukan akan seperti transaksi pada e-commerce. Sayangnya, teknologi belum begitu diimplementasikan secara menyeluruh pada sektor ekonomi, yang sebagian besar ditopang oleh UKM. Sebagian besar UKM yang ada belum memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya. Semakin diperparah bahwa ada paruh besar UKM yang belum melek teknologi. Jadi, tidak sekadar menggunakan teknologi, namun juga memanfaatkannya untuk mata pencaharian atau kegiatan perekonomian.
Oleh karena itu ada baiknya jika pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk swasta yang bergerak di bidang IT untuk membantu mengedukasikan cara memanfaatkan teknologi bagi perekonomian. Mengingat pasar bebas nanti tiap negara dapat dengan mudahnya memasarkan produknya ke luar negeri, maka sangat penting agar UKM memanfaatkan teknologi yang ada, salah satunya untuk transaksi.
Ketika pasar bebas sudah diterapkan transaksi yang dilakukan tidak harus tatap muka tapi cenderung melalui akses internet. Pemerintah juga dalam hal ini harus membuat regulasi yang memfasilitasi penggunaan teknologi yang ada untuk kegiatan perekonomian. Apabila UKM yang ada menguasai hal ini tentu produk dari tiap UKM di Indonesia dapat dipasarkan ke berbagai negara.
Oleh karena itu diperlukan cara yang efektif untuk mempromosikan atau memperkenalkan produknya. Kemudian hal lain yang ditekankan adalah layanan atau servis karena hal ini juga sangat menambah nilai jual suatu UKM. Jadi UKM yang ada nanti tidak hanya bersaing dari segi kualitas produk yang ditawarkan tapi juga unggul dalam hal layanannya.
Alison Kennedy
Managing Director, Accenture Strategy,
ASEAN
Hal ini berarti tiap sektor ekonomi di berbagai negara anggota ASEAN akan saling bersaing. Di sisi lain hal ini patut Indonesia waspadai, apakah sektor ekonomi Indonesia sudah siap bersaing? Karena muncul kekhawatiran bahwa jika Indonesia tidak siap maka produk luar akan membanjiri pasar Indonesia, sehingga pelan-pelan mematikan perekonomian nasional.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, teknologi sudah sangat membantu beragam kegiatan. Salah satu yang paling terlihat dan marak saat ini adalah penggunaan teknologi dalam sektor perekonomian. Teknologi telah mempermudah promosi sebuah produk, transaksi, pelayanan, hingga hal hal lain yang ikut meningkatkan nilai sebuah produk.
Sayangnya, sebagian besar UKM di Indonesia belum terlalu mengimplementasikan perkembangan teknologi yang ada untuk mempromosikan, meningkatkan penjualan, serta memberikan layanan lebih lanjut. Padahal, jika pasar bebas MEA sudah diberlakukan, maka teknologi akan menjadi alat utama dalam menjalankan kegiatan di dalamnya. Salah satunya sebagai kegiatan transaksi.
Ya, anggap saja seluruh transaksi yang dilakukan akan seperti transaksi pada e-commerce. Sayangnya, teknologi belum begitu diimplementasikan secara menyeluruh pada sektor ekonomi, yang sebagian besar ditopang oleh UKM. Sebagian besar UKM yang ada belum memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya. Semakin diperparah bahwa ada paruh besar UKM yang belum melek teknologi. Jadi, tidak sekadar menggunakan teknologi, namun juga memanfaatkannya untuk mata pencaharian atau kegiatan perekonomian.
Oleh karena itu ada baiknya jika pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk swasta yang bergerak di bidang IT untuk membantu mengedukasikan cara memanfaatkan teknologi bagi perekonomian. Mengingat pasar bebas nanti tiap negara dapat dengan mudahnya memasarkan produknya ke luar negeri, maka sangat penting agar UKM memanfaatkan teknologi yang ada, salah satunya untuk transaksi.
Ketika pasar bebas sudah diterapkan transaksi yang dilakukan tidak harus tatap muka tapi cenderung melalui akses internet. Pemerintah juga dalam hal ini harus membuat regulasi yang memfasilitasi penggunaan teknologi yang ada untuk kegiatan perekonomian. Apabila UKM yang ada menguasai hal ini tentu produk dari tiap UKM di Indonesia dapat dipasarkan ke berbagai negara.
Oleh karena itu diperlukan cara yang efektif untuk mempromosikan atau memperkenalkan produknya. Kemudian hal lain yang ditekankan adalah layanan atau servis karena hal ini juga sangat menambah nilai jual suatu UKM. Jadi UKM yang ada nanti tidak hanya bersaing dari segi kualitas produk yang ditawarkan tapi juga unggul dalam hal layanannya.
Alison Kennedy
Managing Director, Accenture Strategy,
ASEAN
(bbg)